Rabu, 21 Oktober 2020

Sosialisasi Inovasi Pembelajaran Antara Dunia Nyata dan Dunia Maya

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah Allah telah memberikan saya kesempatan untuk bergabung di Level 4 PembaTIK ini. Saya tidak pernah menyangka bisa sampai ke Level 4 Berbagi ini. Level 4 ini menyebabkan saya bertemu Sahabat Rumah Belajar (SRB) HEBAT se Provinsi Riau. Saya bertemu Duta Rumah Belajar (DRB) Riau yang sangat sabar membimbing dan terus memotivasi kami semua untuk semangat menyelesaikan tugas-tugas level 4. Coach Hebat dari Pusdatin Kemendikbud yang selalu bertanya sejauh mana para SRB menyelesaikan tugasnya dan terus memberikan semangat.

Bicara mengenai tugas ??? saya hanya tersenyum simpul saja. Saya melihat begitu semangatnya Sahabat Rumah Belajar dari berbagai Kota/Kabupaten yang ada di Provinsi Riau. Saya menyelesaikan tugas secara bertahap disela jadwal tugas saya sebagai guru dan kewajiban sebagai ibu dari gadis kecil yang masih duduk dibangku kelas 1 SD Islam As-Shofa Pekanbaru.

Saya mempunyai teman curhat yang terbentuk karena Parade SRB Riau 2020 dan SRB Pekanbaru. Di forum kecil itu, kami saling menyemangati untuk terus memberikan yang terbaik dan menyelesaikan semua tugas dengan saling melempar canda tawa pengusir stress he...he…he.

Untuk memperkenalkan PembaTIK, Rumah Belajar dan Produk Pusdatin lainnya, serta inovasi pembelajaran yang sudah saya lakukan dengan memanfaatkan Rumah Belajar dan Produk Pusdatin lainnya, saya melakukan sosialisasi.

Sosialisasi Tatap Muka yang telah saya lakukan adalah :

1.     SD Islam As-Shofa Pekanbaru (Guru Kelas dan Guru Bidang Study Kelas 1-3)

Jum’at, 9 Oktober 2020 Pukul 12.30 – 13.30 WIB.

Saya sangat bersyukur karena Kepala Sekolah Bapak Drs. Kamil Malano, Wakil Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan yang bertugas di SD Islam As-Shofa Pekanbaru memberikan dukungan dan memotivasi saya beserta rekan saya bu Asmayeni untuk bersemangat mengikuti Level 4 Berbagi ini.

Kegiatan sosialisasi PembaTIK sekaligus memperkenalkan inovasi pembelajaran dengan menggunakan Rumah Belajar dan Produk Pusdatin lainnya. Saya melihat antusias Wali Kelas 1-3 dalam mengikuti kegiatan ini. Hal ini dapat dilihat dari wajah dan pertanyaan yang mereka sampaikan.

Saya sangat bahagia dan bangga menjadi bagian dari Guru SD Islam As-Shofa Pekanbaru.




2.      SDIT Andalus dan SMPIT Andalus Pekanbaru

Tatap muka ke-2 saya lakukan di SDIT Andalus dan SMPIT Andalus. Rabu, 14 Oktober 2020 Pukul 13.30-15.00 WIB. Tatap muka yang membuat saya terpana dengan penyambutan dan antusias dari ustad/ustadzah yang dengan penuh semangat 45 memperhatikan dan bertanya tentang kegiatan PembaTIK dan fitur-fitur yang terdapat di Rumah Belajar dan Produk Pusdatin lainnya. Saya menjadi merasa muda kembali.

Kegiatan ini diawali dengan acara resmi, pembukaan, pembacaan Ayat Suci Al Qur’an, Kata Sambutan dari Bunda Direktur Ernawati, S.Pd. Acara selanjutnya pemaparan materi. Saya merasa sangat bersemangat melihat ustad/ustadzah yang masih sangat muda menunjukkan ketertarikan mengikuti PembaTIK 2021 dan pemanfaatan fitur-fitur Rumah Belajar dan Produk Pudatin lainnya dalam PBM.

Tidak terasa satu jam saya menjelaskan materi. Merekapun puas setelah saya memperlihatkan hasil karya saya yang saya buat untuk mengikuti pembaTIK.   

 



Alhamdulillah, Sosialisasi Inovasi Pembelajaran dengan Pemanfaatan Rumah Belajar dan Produk Pusdatin lainnya selesai di dunia nyata. Ketatnya protokol Covid-19 yang sekolah tetapkan dan wajib dipatuhi selama sosialisasi menjadi suatu tantangan dan pengalaman yang luar biasa  bagi saya. Semangat untuk berbagi pengalaman menjadikan saya menikmati proses sosialisasi tatap muka.

Sekarang saya beralih ke dunia maya.

Sosialisasi Tatap Maya yang telah saya lakukan adalah :

1.      Parade Sahabat Rumah Belajar Riau 2020

Rabu, 1 Oktober 2020 Pukul 14.00-15.00 WIB adalah pengalaman pertama saya live streaming di Youtube dengan rekan SRB Riau 2020. “Berbagi Inovasi Pemanfaatan Rumah Belajar” adalah Tema yang kami ambil berdasarkan kesepakan berempat.

Mengapa berempat, bukankah kelompok lain tampil berlima?

Kami yang tergabung dengan kelompok 3 mengalami banyak suka duka bersama. Bu Erika yang mengikuti kegiatan wajib sebagai ASN, sehingga kegiatan di handle berempat.

Yang lebih membuat kami berempat spot jantung ketika sinyal Bu Evo hilang-hilang timbul selama latihan. Latihan yang luar biasa, malam-malam habis isya sampai pukul 22.00 WIB dengan berbagai konferensi video yang digunakan. Mengantisipasi kondisi seperti ini, akhirnya kami membuat planning A,B, dan C.

Live streaming berjalan lancar dengan dengan prediksi kejadian yang sudah diperkirakan. Alhamdulillah kami tetap tenang dan mampu menyampaikan materi dengan baik. Hostnya Bu Elvitra, Moderator sekaligus Narasumber ke-2 Bu Fatma, Narasumber pertama Bu Evo, dan saya sebagai Narasumber ke-3 menyampaikan materi tentang “Testimoni Mengikuti PembaTIK dan Pemanfaatan Portal Rumah Belajar”



                   link youtube https://youtu.be/1jRzRwv4H6A


                    Absensi Kehadiran Peserta

                    https://docs.google.com/spreadsheets   /d/129hV3l71HS4AjgC5b2HHpEKHQkfOB3M9EhscOAikOng/edit?usp=sharing 

2.      TEBUSAI (Temu Bual Santai)”Inovasi Pembelajaran Bersama Rumah Belajar”

TEBUSAI ini merupakan live streaming kami berempat lagi. Ikatan persahabatan yang terjalin selama SRB Riau 2020 menjadikan kami saling memahami karakter dan kondisi jaringan masing-masing hehe.

Senin, 12 Oktober 2020 pukul 14.00 – 15.00 WIB, menjadi hari yang kami pilih untuk live streaming lagi. Latihan kami jalani lagi seperti ketika di Parade SRB Riau. Ibu-ibu yang sangat luar biasa bagi saya. Saya menjadi semangat untuk latihan walaupun mata sudah mengantuk.

Host dan moderator tetap sama, bu Elvitra dan bu Fatma. Namun perbedaannya di Parade bu Elvitra hanya host saja sedangkan di TEBUSAI, semuanya menyampaikan materi. Saya menyampaikan materi tentang “Berbagi Inovasi Pembelajaran Matematika dengan Fitur Edugame Rumah Belajar”

Dokumentasi Kegiatan

                   Absensi Kehadiran

https://docs.google.com/spreadsheets/d/129hV3l71HS4AjgC5b2HHpEKHQkfOB3M9EhscOAikOng/edit?usp=sharing 

 Link youtube kegiatan https://youtu.be/1WGtXm0G-pc



3.      SD Islam As-Shofa Pekanbaru

Selasa, 13 Oktober 2020. Pukul 13.30-15.00 WIB pertemua virtual mensosialisasikan Inovasi Pembelajaran dengan menggunakan fitur-fitur di Rumah Belajar dan Produk Pusdatin lainnya.  bersama Guru Kelas 4-6, dikuti juga oleh guru kelas 1-3, Guru Bidang Study dan Wakil Kepala Sekolah.

Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar dan semua fitur yang terdapat di Rumah Belajar dicoba satu persatu. Saya luar biasa bahagia dan bangga melihat guru-guru senior di SD Islam As-Shofa yang tetap mau dan rendah hati untuk menerima materi yang disampaikan tanpa melihat usia pemateri.

Dokumentasi Kegiatan




Absensi Kehadiran

Vhttps://docs.google.com/spreadsheets/d/1RCfvNHz0EOfFBBT1opcXLxFiqH5fgkrgPs_-50FTFHY/edit?usp=sharing

4.      Ngulik Asyik Seputar Rumah Belajar

Webinar tentang Kupas Tuntas PembaTIK dan Pemanfaatan Fitur Rumah Belajar. Webinar ini diadakan hari Jum’at, 16 Oktober 2020 Pukul 13.15 – 15.15 WIB.

Kegiatan ini diikuti oleh SRB lintas Provinsi, dimana 2 orang SRB Riau,  SRB Banten, dan SRB Bangka Belitung. Semua SRB bergantian menjadi moderator. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Pak Andi Sulistiyono dari Pusdatin.

Dokumentasi Kegiatan

 

Absensi Peserta

https://docs.google.com/spreadsheets/u/0/d/1GcfnmEhSdJXwMsFHHEwKtzyujHGwlLqmMvhCeM2PkOI/htmlview

5.      Cara Cerdas Dalam Pemanfaatan Fitur-fitur Rumah Belajar di Masa Pademi

Webinar ini diadakan hari Selasa, 20 Oktober 2020 Pukul 13.30 – 15.00 WIB. Host dan Moderator Bu Novita yang merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Provinsi Riau.

Webinar ini dibuka langsung oleh Pak Syukran Setiawan yang merupakan DRB Riau 2018. Pak Syukran juga berbagi pengalaman dari proses menjadi DRB sampai setelah menjadi DRB.

Narasumber ada 2 orang , yaitu Bu Debby Febriyani, S.Pd dengan materi Pemanfaatan Fitur Sumber Belajar dan Bank Soal dalam PBM Daring Bahasa Inggris dan saya sendiri menyampaikan materi Laboratorium Maya sebagai Solusi di Masa Pademi.

                  Dokumentasi Kegiatan

                    



                       Absensi Kehadiran



6.      Peran TIK dalam Menunjang Performa Guru

Webinar ini diadakan hari Selasa, 20 Oktober 2020 Pukul 19.00 – 20.45 WIB. Host dan Moderator Bu Novita yang merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Provinsi Riau.

Webinar ini dibuka langsung oleh Pak Arnaldiyang  merupakan DRB Riau 2017. Pak Arnaldi merupakan DRB Riau yang pertama. Beliau juga berbagi pengalaman dari proses menjadi DRB sampai setelah menjadi DRB.

Narasumber ada 4 orang , yaitu Bu Debby Febriyani, S.Pd, Bu Atika Defita Sari, M.Si, Bu Ratu Maharni Kharty Kea, S.Pd dan saya sendiri Isra Hayati, S.Pt.

Dokumentasi Kegiatan




                        Absensi Kehadiran 



            7.     
TK dan SMP Islam As-Shofa Pekanbaru

Rabu, 21 Oktober 2020, Pukul 13.30-14.15 WIB pertemuan virtual mensosialisasikan Peningkatan TIK Guru Melalui Kegiatan PembaTIK dan Inovasi Pembelajaran dengan Menggunakan FiturRumah Belajar dan Produk Pusdatin lainnya.

Terimakasih banyak kepada Kepala TK Islam As-Shofa Ibu Elfi Susanti, S.Pd beserta bunda-bunda TK yang sudah hadir, Kepala Sekolah SMP Islam As-Shofa Bapak Drs. Adrison.,M.Pd, Wakil Kepala Sekolah, Bu Wiwit Mulyana yang membuka acara kegiatan sosialisasi beserta Guru SMP Islam As-Shofa Pekanbaru.

Dokumentasi Kegiatan

 
Absensi Kehadiran Peserta 
https://docs.google.com/spreadsheets/d/12PqH3igTmFEtuR0_ydFrW_9qauBxvClfq5oRaQbqufk/edit?usp=sharing

Sosialisasi memperkenalkan Inovasi Pembelajaran dengan Menggunakan Rumah Belajar dan Produk Pusdatin lainnya secara virtual di dunia maya membutuhkan koneksi internet yang kuat. Saya dan SRB yang mengikuti kegiatan webinar baik sebagai Narasumber maupun peserta merasakan dampak dari sinyal atau jaringan internet. Kegiatan tatap muka secara virtual ini sangat aman ketika masa pademi Covid-19 ini. Selain itu bersifat interaktif, pesan disampaikan secara cepat, mengatasi kendala dalam jarak, dan dapat melibatkan sejumlah besar peserta.

Untuk mensosialisasikan dan mendokumentasikan semua aktivitas kegiatan PembaTIK dan Inovasi Pembelajaran Menggunakan Portal Rumah Belajar dan Produk Pusdatin lainnya, saya menggunakan :

1.  Facebook Isra Hayati
2. Instagram isra_bunda_nasywa
3. WA grup Guru dan Pegawai YASFA
4. Forum Guru dan Karyawan SDAFA
5. WA grup Alumni SMP - Fakultas Peternakan Universitas Andalas

Rekap jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan Sosialisasi Inovasi Pembelajaran Menggunakan Rumah Belajar dan Produk Pusdatin lainnya sebagai berikut :

A. Tatap Muka
    1. SD Islam As-Shofa Pekanbaru = 20 Peserta
    2. SDIT/SMPIT Andalus Pekanbaru =  24 Peserta
B. Tatap Maya
    1. Parade Sahabat Rumah Belajar Riau 2020
        Jumlah viewer  477/4 = 119 Peserta
    2. TEBUSAI (Temu Bual Santai)"Inovasi Pembelajaran Bersama Rumah Belajar"
        Jumlah Viewer 166/4 = 41 Peserta
    3. SD Islam As-Shofa (Guru kelas 4-6) = 19 Peserta
    4. Ngulik Asyik Seputar Rumah Belajar
        Jumlah Peserta 28/4 = 7 Peserta
    5. Cara Cerdas Dalam Pemanfaatan Fitur-fitur Rumah Belajar di Masa Pademi
        Jumlah Peserta 20/2 = 10 Peserta
    6. Peran TIK Dalam Menunjang Performa Guru
        Jumlah Peserta 27/4 = 7 Peserta
    7. TK dan SMP Islam As-Shofa Pekanbaru = 19 Peserta

Terimakasih banyak saya sampaikan kepada Bapak/Ibu yang telah hadir dalam kegiatan Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK Mewujudkan Merdeka Belajar.

Terimakasih banyak Portal Rumah Belajar. Ayo Sahabat Rumah Belajar kunjungi https://belajar.kemdikbud.go.id/

" Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia"

 

  Tugas Vlog https://youtu.be/IRZ_NCo7KoA

 Untuk Vlog Tugas Akhir PembaTIK Level 4 Berbagi, saya menggunakan model pembelajaran Discovery Inquiry dalam materi Perubahan Wujud Benda untuk Kelas 3 SD. Kegiatan PBM online melalui zoom meeting. Saya langsung mendownload video PBM yang sesuai dengan materi tersebut. Saya mengambilnya dari sumber belajar yang terdapat di fitur utama Rumah Belajar. Peserta Didik sangat senang dengan video tersebut karena sangat jelas menerangkan tentang materinya.



Senin, 12 Oktober 2020

Antara Laptop Jadul, Karya, dan PembaTIK

 

                    


                               

Memandang sejenak ke laptop yang sudah sangat lama menemani hari-hari saya. Jangan tanya sudah berapa lama menemaninya 😊 mulai dari masa gadis sampai punya anak yang hampir berumur 7 tahun. Jangan tanya pula sudah seberapa banyaknya isi file di dalam laptop ini. Semua foto dan video dari zaman keponakan bayi sampai semua kegiatan dan foto anak saya ada di laptop  ini. Yang sangat sulit mencarinya adalah foto saya yang seorang diri 😄

Jadi ingat awal membelinya bersama kakak dan keluarganya. Suaminya yang bekerja di depan laptopnya setiap hari menyarankan membeli laptop ini. (Maaf ya teman-teman, gak etis menyebutkan merek karena laptop ini gak ada lagi dijual di toko computer hehe). Langsunglah abang ipar beli 2, satu beli untuk punya saya dan satu lagi beliau beli untuk keponakannya. Jangan suudzon dulu, kalau saya beli pakai uang pribadi hehe. Tapi karena tidak mengerti isi laptop, maka dipercayakan kepada beliau untuk memilihkannya.

Laptop adalah sebuah benda yang setiap hari digunakan dalam kegiatan aktif PBM maupun ketika tangan dan fikiran sedang ingin browsing mencari berbagai informasi dan mendownloadnya. Laptop ini yang menghasilkan berbagai video PBM, video tentang kegiatan peserta didik di sekolah, video anak kandung, dan pastinya video yang dibuat untuk kegiatan PembaTIK. Silahkan buka youtube Isra Hayati ya teman-teman, jangan lupa like and subcribe 😊

Laptop ini mengajarkan kesabaran tingkat tinggi kepada pemiliknya 😅Dengan daya bandelnya, laptop ini bisa diupgrade untuk berbagai aplikasi. Tapi ibarat mesin lama dan mesin baru, kecepatannya tentu berbeda. Jangan dilihat dari sebuah laptop tapi lihatlah hasil karyanya. Saya belajar sangat sabar ketika mengedit video dengan menggunakan Camtasia…sering error tapi kemudian baik lagi. Tapi ketika selesai mengeditnya, sangat bahagia rasanya. Kesabaran yang berbuah hasil yang manis.

Laptop ini menghasilkan beberapa karya tulis, kreasi power point, dan olimpiade yang menghantarkan saya mendapatkan prestasi. Laptop ini yang membuat saya mengenal PembaTIK juga. Jadi hargai sebuah benda walaupun sudah jadul banget hehe.

Semua yang berkaitan dengan PembaTIK tersimpan di sini. So, jika ada yang kekurangan file modul maupun video tentang PembaTIK silahkan hubungi saya, dengan senang hati akan saya berikan 😊

Tidak ada rasa keraguan menggunakan laptop ini untuk berbagai kegiatan PembaTIK. Saya sangat pede tampil untuk sosialisasi ataupun menyampaikan berbagai informasi secara langsung mengenai apa pun di depan forum. Apalagi mengenai PembaTIK, yang membuat saya menyampaikan informasi tentang kegiatan PembaTIK dan memperkenalkan rumah belajar dan produk-produk pusdatin lainnya secara tatap muka dan langsung menunjukkan cara penggunaanya. Langsung lho bapak ibu dengan mengaktifkan paket internet dan tidak mengalami gangguan. Hebatkan laptop saya.

Saya menggunakan laptop ini sebagai sebuah perumpamaan. Seperti usia saya yang akan memasuki 40 tahun. Usia yang tentu tidak lagi muda. Saya harus menerima kenyataan. Tua bersaing dengan usia yang sangat jauh di bawah saya. Mungkin saya udah di SMP/SMA baru beberapa peserta level 4 PembaTIK ini lahir melihat dunia. Semangat dan kemampuan IT peserta pembatik Level 4 ini luar biasa tinggi. Saya pun jadi ikut semangat walaupun agak ngos-ngosan juga.

Saya sangat senang bekerjasama dan sharing pengalaman dengan peserta PembaTIK level 4 dari berbagai Kabupaten/kota se Provinsi Riau maupun se Indonesia. Semangat share kegiatan dan berbagi ilmu yang mereka kuasai membuat saya sangat salut. Inilah generasi yang akan memajukan dunia Pendidikan di Indonesia.

Kemajuan dunia Pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas gurunya. Saya bersyukur pernah mengikuti sebuah program pertukaran pelajar. Maksudnya saya sebagai guru pendamping. Saya ambil contoh negara tetangga kita Malaysia, Malaysia sangat memperhatikan pendidikan dan kualitas gurunya. Bahkan negara tersebut memberikan banyak beasiswa kepada Warga Negara Malaysia untuk belajar di Universitas terbaik kelas dunia. Setelah menyelesaikan pendidikannya, mereka kembali ke negaranya dan langsung memberikan yang terbaik kepada negaranya. 

Indonesia sudah melakukannya juga, walaupun sangat jauh persentase nya dari negara tetangga kita. Negara kita memiliki banyak orang hebat yang tentunya akan memberikan yang terbaik bagi bangsanya. Contohnya di bidang Pendidikan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, mengadakan suatu kegiatan yang dinamakan PembaTIK. Siapa yang menyiapkan semua kegiatan ini? Jawabannya tentu saja orang-orang hebat di Kemdikbud ini.

Selama mengikuti kegiatan PembaTIK ini, saya selalu bertanya “Kok bisa ya kemdikbud membuat kegiatan ini dan pastinya kemdikbud mempunyai pegawainya yang sangat ahli dibidang IT. Berjalannya waktu dan banyaknya kegiatan yang diikuti membuat saya melihat wajah-wajah yang familiar di kemdikbud.

Mereka pintar-pintar dan sangat ramah. Selalu mensuport berbagai macam kegiatan peserta. Mau berbagi ilmunya dengan peserta. Tidak ada kesan mengurui yang ada sikap bersahabat untuk berbagi ilmu.

Hal ini yang tertular ke peserta PembaTIK, semuanya berpacu untuk saling berbagi ilmu. Rela menjadi tutor sebaya bagi rekan-rekannya yang belum paham. Saya terkadang tersenyum sendiri, saya lihat wa grup dan telegram isinya semuanya sama. Berbagi ilmu dan pengalaman mereka dalam menerapkan inovasi pembelajaran dengan menggunakan fitur-fitur yang terdapat di portal rumah belajar dan produk-produk pusdatin lainnya. Sangat kreatif !!!

Kreativitas dan tingginya penguasaan guru PembaTIK di bidang IT ditambah inovasi di dalam pembelajaran harus memberikan hasil yang signifikan terhadap prestasi peserta didik. Seorang guru yang hebat bukanlah hebat dengan sibuk mencari prestasi untuk dirinya sendiri. Guru yang hebat itu adalah apabila dia mampu memberikan semua bakat dan potensi dirinya untuk membimbing dan membina guru lainnya menjadi guru yang berkualitas dan menguasai IT juga. 




Rabu, 07 Oktober 2020

PembaTIK, Why Should I Follow it ???

 Jalan hidup itu tidak pernah tahu ke mana arahnya. I believe that. Sesuatu yang justru menjadi bakat dan potensi diri justru tidak menghasikan apa-apa disana. Mati-matian berusaha ternyata takdirnya gak disana hehe. Tetapi sesuatu yang tidak pernah dibayangkan mengalir begitu saja. Seperti itulah jalan hidup yang sedang saya lalui di PembaTIK ini 😅

PembaTIK, nama yang sangat asing diawalnya buat saya. Dimulai dari sebuah share informasi dari Wakil Kesiswaan SD Islam As-Shofa, Pak Rahman. Akhirnya banyak guru yang mendaftar dan screenshot bukti pendaftarannya. Saya, selalu menjadi orang yang telat membaca info ini. 

Pak Rahman dan kehebohan guru-guru yang mendaftar membuat saya heran, apa itu PembaTIK? dan apa keuntungan mengikutinya ? Apakah ini hanya sebuat pelatihan online saja? Apakah kegiatan ini tidak mengganggu tupoksi saya sebagai seorang guru? Mana sekarang bulan puasa lagi, tenaga diirit karena bergadang terus menyiapkan materi, latihan soal, dan menyiapkan soal PAS bersama Tim KKG Kelas V. Begitu banyak pertimbangan untuk mengikutinya. Saya hanya menjadi penonton ketika wa grup berbunyi-bunyi terus menggambarkan kebahagiaan guru-guru yang sudah berhasil mendaftar.

Lama kelamaan telinga saya sakit juga mendengar bunyi wa itu 😄. Saya buka sumber kehebohan di wa itu, mendalami dan memahami kalimat yang dishare Pak Rahman itu. Saya ikuti tahapan untuk browsing ke website https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id  itu. Saya pahami apa PembaTIK itu.

Ternyata PembaTIK itu kepanjangan dari Pembelajaran berbasis TIK, merupakan program Peningkatan Kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi (4i leveling).

Ooo ternyata syarat mendaftarnya sangat mudah.Semua guru bisa mendaftar. Yang penting ikuti syarat dan ketentuan untuk mendaftarnya.

Syarat dan Ketentuan

1.      Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari semua jenjangyang dibuktikan dengan SK PNS yang bersangkutan.

2.      Guru Tetap Yayasan yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan dari Yayasan

3.      Guru Honorer di Instansi Pendidikan Pemerintah/Swasta dari semua jenjang yang dibuktikan dengan keputusan dari pimpinan lembaga yang bersangkutan.

4.      Mengajar minimal satu bidang studi di sekolahnya (guru mata pelajaran/guru kelas).

 

Manfaat Mengikuti PembaTIK

Meningkatkan kemampuan TIK sesuai dengan perkembangan teknologi terkini

Mendapatkan sertifikat pada setiap level dengan skala nasional

                   Berkesempatan untuk menjadi Duta Rumah Belajar

Awalnya, Saya jadi tambah ragu untuk mendaftar karena saya bukan guru yang ahli dibidang TIK. Kemampuan TIK saya di level sedang-sedang saja 😅 Saya pernah mengikuti pelatihan online, saya gak paham cara tutor itu menerangkan, akhirnya saya buka youtube dan mengikuti panduan dari youtube, baru saya paham 😂 Tapi karena melihat syarat, ketentuan, dan maanfaat yang didapat jika mengikuti PembaTIK ini membuat saya mendaftar .

Banyaknya teman yang ikut menjadi salah satu alasan saya mendaftar. Okay ikut daftar aja dulu, cari gelombang pendaftaran yang aman. Jangan terlalu cepat ujian. Biar bisa fokus sama tugas sekolah dulu. Akhirnya saya pilih level 1 gelombang 15 yang tanggal pelaksanaannya 11-20 May 2020. Lumayan lama 😄.

Level 1 (Level literasi)

Berisikan materi Pengenalan Perangkat TIK Dasar, Internet Bijak, Sehat, dan Aman, Internet untuk Pembelajaran, dan Aplikasi Pembelajaran Terbuka

Waktu cepat berlalu, tiba-tiba saya ditelpon rekan guru yang bernama Maam Yeni, saya biasa panggil kakak sama Maam Yeni. Beliau bertanya "Isra, udah masuk kelas onlinenya? Isra kan gelombang 15? Masuklah lagi udah berapa hari berlalu ini"

Saking gak connectnya saya "Gimana cara masuknya kak? Isra lupa kata sandinya?"

"Coba Isra otak atik ada gak cara menganti kata sandinya. Masuklah kelas tu lagi" lanjut Maam Yeni dengan ajakan dan motivasinya.

"Okay kak, Isra coba masuk kelas" Jawab saya asal-asalan.

"Semangat Isra 💪💪💪" saya seperti dapat melihat senyum puas beliau yang berhasil membujuk saya 😌

Mau tak mau karena saya udah berjanji masuk kelas sama Maam Yeni, waktu 5 hari yang tersisa, saya gunakan 1 hari untuk browsing level 1. Menonton videonya, mengerjakan quiznya, dan tentunya mendownload 4 modul. Ternyata mumet juga kepala satu harian mengerjakan semuanya 😂 Hari ke-2 saya print semua modul. Wow...amazing lebih dari 100 ribu itupun printnya hitam putih 😄. Uang udah keluar, saya niatkan modul ini harus dibaca, sayang uang keluar. Mana mau lebaran lagi dan sibuk membayar pesanan kue. 

Urusan kue lebaran udah selesai. Yes...saya harus baca modul !!!. Satu malam suntuk baca 4 modul, belum masuk ke otak 😔 Besok paginya baca ulang lagi modul itu. Ujian akhirnya hari ini dan besok. Jantung saya udah gak karuan bunyinya 😅Bismillah, jam 11 malam saya nekat mengikuti ujiannya daripada tidur tidak nyaman, mendingan ujian langsung.

Waktu berlalu dan saya gak banyak berharap lulus karena mengandalkan daya ingat dan pengetahuan IT saja. Tiba-tiba pas azan subuh, Maam Yeni nelpon lagi. Luar biasalah kakak satu ini. Nelpon pun ketika saya udah siap-siap mau sholat 😇

"Hallo,Assalammualaikum, ada apa kak?"

"Isra lulus, selamat ya...kakak gak lulus"terdengar suara sedih Maam Yeni

"Masa iya kak, Isra lulus level 1, belajarnya gak maksimal. Kakak jangan sedih, mana tau ada remedialnya" hibur saya waktu itu.

Selesai sholat subuh, saya buka akun simpatik saya dan liat ada program remedial, langsung telpon Maam Yeni. Saya gak lihat nilai tes saya dulu. Info ini lebih bermanfaat untuk Maam Yeni. Alhamdulillah Maam jadi semangat lagi. Senang hati saya. 

Gelombang 12, saya pilih untuk melanjutkan level 2. Level 2 ini disebut Level Implementasi yang materinya berupa Penerapan Pembelajaran Abad 21, Fitur-fitur Rumah Belajar, Pemanfaatan TV Edukasi, M-Edukasi, Suara Edukasi, dan Integrasi Kelas dengan TIK.

Tugas untuk gelombang 12 adalah membuat vlog sehingga Nilai Akhir Diklat = Nilai Tugas Vlog (60%) + Nilai Ujian Akhir (40%). Vlog ini berisikan model pembelajaran yang kita gunakan dan pemanfaatan portal rumah belajar yang sudah dilaksanakan.

Level 3 (Level Kreasi) mencakup tentang materi Media Pembelajaran Berteknologi Digital, Pembuatan Video Pembelajaran, Pembuatan Multi Media Interaktif, dan Inovasi Pembelajaran dengan TIK.

Level 3, saya pilih gelombang 15. Tugasnya adalah membuat Konten Pembelajaran, sesuai dengan materi yang mau kita ajarkan. Nilai Akhir Diklat = Nilai Tugas membuat Konten Pembelajaran (60%) + Nilai Ujian Akhir (30%) + Keaktifan di forum Diskusi (10%) Pastikan link google drive yang ditautkan ke dalam jawaban sudah benar. Di level 3 ini kita akan mengikuti seminar melalui webex. Penilaian diskusi berlangsung disini juga. Apa yang meragukan kita tentang modul dan tugas yang terdapat di level 3 silahkan tanya disini sepuas-puasnya. Pertanyaan terbaik akan dibacakan dan dijawab oleh Narasumbernya. Kemudian kita juga aktif di kolom diskusi pembaTIK level 3 yang ada di websitenya. Untuk membuka dan saling sharing informasi sesama anggota, join di telegram.

Level 4 (Level Berbagi) berisikan materi tentang Penulisan Artikel Rumah Belajar, Strategi Berbagi, Komunikasi Efektif, dan Pemanfaatan Konferensi Video.

Level 4 pengelompokannya per tingkat provinsi. Disini bergabung 30 Sahabat Rumah Belajar. Dipilih 1 orang yang akan menjadi Duta Rumah Belajar. Kegiatannya diawali dengan Seminar Nasional, Parade Sahabat Rumah belajar, Pengumpulan Tugas Pra Pelatihan Level 4, Coaching, dan Pengumpulan Tugas Akhir.

Banyak tugas ??? Pasti, karena seleksi untuk menjadi Duta Rumah Belajar. Tapi jangan dibuat stress, jalani yang terbaik yang mampu kita lakukan.Tetap semangat untuk terus belajar dan berbagi.

Jadi untuk teman-teman guru yang belum ikut PembaTIK, yuuuk ikut PembaTIK 2021 karena banyak ilmu yang kita dapatkan. Semangat Belajar demi terciptanya ‘Merdeka Belajar, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia’.

  

Jumat, 18 September 2020

Mengenalmu Menumbuhkan Beribu Rasa Simpati Dihatiku

 

Special Moment of a Teacher as a Teacher buat saya adalah ketika saya mengajar di kelas II D TP.  2013 – 2014. Saya menjadi Guru Kelas untuk Peserta Didik yang kinestetik, linguistik, dan logic matematika. Kelas yang sangat heboh. Walaupun zaman itu belum ada kelas Multiple Intelligence, saya dapat memprediksi dari gaya belajar mereka dengan literatur Multiple Intelligence yang ada sekarang.

Anak-anak yang hebat, itulah istilah saya buat mereka. Mereka cepat menyerap pelajaran dengan cepat dan rasa ingin tahu yang tinggi. Terkadang mereka usil dengan temannya yang lain. Disinilah tutor sebaya saya gunakan. Anak-anak yang cerdas dan kinestetik ini, saya minta mereka mendengar perkalian temannya. Mereka mengecek hapalan perkalian temannya. Tidak berjalan-jalan lagi.

Kondisi kelas sungguh kondusif. Saya dan Pak Syamsir Muhammad menerapkan disiplin tingkat tinggi untuk anak-anak. Tujuannya agar kemampuan mereka terasah dengan baik, dapat mengendalikan mereka sesuai koridor peraturan yang berlaku.

Hari-hari penuh warna bagi saya dan Pak Syamsir, mengawasi dan menemani anak-anak sholat dhuha, zuhur, ashar, dan makan siang. Laporan dari guru lainnya juga berkurang. Guru lainnya kaget karena suasana belajar kondusif,  padahal kelas II D ini isinya gabungan dari peserta didik kelas I yang luar biasa aktifnya di kelas yang membuat orang tuanya juga menyerah dengan perangai anak-anaknya.

Suasana ini berubah dengan masuknya seorang peserta didik baru pindahan dari Balik Papan. Masuk menjelang 2 Minggu sebelum UH 2 Semester 1. Bukan masalah UH 2 nya, tapi anak ini tidak pandai membaca!.

Mau tidak mau anak ini diterima di kelas II D. Semua warga kelas II D dan guru bidang studi protes. Hal yang sangat tidak wajar dan  aneh, anak kelas II tidak pandai baca. Dalam benak saya, apa saja yang sudah dilakukan gurunya di sana sampai anak ini tidak mengenal huruf sama sekali. Di mana moral dan tanggung jawab mereka, sampai anak yang tidak tahu huruf saja bisa belajar di sana sampai kelas II.

Semua pertanyaan dari saya dan guru bidang studi, saya sampaikan kepada kepala sekolah. Mengapa anak yang tidak pandai membaca ini diterima di kelas II?. Jawaban kepala sekolah waktu itu sungguh menyesakkan dada. Nilai di rapornya bagus dan orang tuanya sudah mentransfer penuh uang sekolah dan pembangunan. Miris rasanya mendengarkan itu. Anak tidak di tes masuk akhirnya guru kelas dan guru bidang studi yang menanggung akibatnya.

Diskusi bersama patner saya, Pak Syamsir dan guru bidang studi lainnya. Akhirnya diputuskan bahwa ketika Esa Dirga itu belajar dengan guru lainnya, Dirga, saya ambil untuk belajar di pustaka. Pak Syamsir bertugas mengajarinya iqro’. Saya dan Pak Syamsir harus menelan kepahitan berdua ketika beberapa guru bidang studi  menolak memasukkan nama Dirga didaftar nilainya karena tidak mau rata-rata nilainya hancur karena Dirga.

Motivasi ingin membuktikan bahwa keberhasilan saya sebagai seorang guru berada di tangan Dirga. Setiap hari saya bimbing Dirga membaca dan mendikte menulis. Istirahat saya hanya di jam istirahat saja. Tak saya hiraukan kehamilan yang sudah menginjak usia 6 bulan. Alhamdulillah anak di dalam kandungan saya tenang-tenang saja ketika saya mengajar Dirga. Saya hanya ingin Dirga pandai membaca dan menulis dengan baik. Nilai akhir penilaian guru hanya sebuah kertas tanpa arti jika kita memilah-milah anak karena takut nilai akhir tahun rendah dan berpengaruh pada kenaikan golongan.

Saya bersyukur anak-anak lainnya terus menunjukkan kemampuan yang meningkat. Saya selalu memotivasi mereka untuk memberikan nilai terbaik di setiap bidang studi agar rata-rata kelas tetap tinggi walaupun nilai Dirga jatuh. Beberapa anak yang memiliki kemampuan belajar yang tinggi, setelah mereka selesai mengerjakan latihan bergantian mendengarkan Dirga membaca. Saya terharu melihat empati mereka kepada temannya. Bahkan ketika saya marah menyuruh Dirga untuk tetap fokus menulis yang saya bacakan. Anak yang super aktif malahan menegur Dirga “Dirga, menulislah antum. Kasihan lihat bu Isra, tidak ada istirahat mengajari antum terus”.

Alhamdulillah 1 bulan kemudian Dirga sudah mulai bisa membaca dan menulis. Walupun UH2 saya hancur. Dirga memberikan nilai yang cukup di Ujian Akhir Semester I. Remedial terus setelah UAS. Bagi saya untuk anak yang baru pandai membaca, nilai yang diberikannya untuk saya sudah cukup baik. Nilai rata-rata kelas saya tidak anjlok karena anak didik saya yang lainnya memberikan nilai terbaik mereka untuk saya. Merekalah penyelamat saya.

Kejadian ini memberikan banyak hikmah untuk saya. Jika kita sabar dan ikhlas mengajar dan memberikan ilmu kita kepada anak didik, mereka akan memberikan hasil yang terbaik untuk kita. Menanamkan keyakinan kepada seluruh anak didik bahwa mereka semua adalah anak-anak hebat yang mempunyai kemampuan yang sama dengan teman-temannya yang lain, akan membangkitkan semangat mereka untuk menjadi yang terbaik.

Empati anak didik ditentukan oleh sikap kita sendiri. Jika kita melakukan perbuatan yang menunjukan simpati dan empati kepada orang lain, mereka juga akan melakukannya. Satu sosok Dirga, membuat mereka ikhlas bergantian mengajari temannya membaca dan memeriksa latihan menulis Dirga. Itulah hakikat pendidikan sebenarnya. 

 


RPP dan Latihan Soal Tema 8 Subtema 1 untuk Kelas 3 SD

RPP Tema 8 Subtema 1 Kelas 3 https://drive.google.com/file/d/14Lk-ae_-SmYgJQw0zAF3hy28xxFYk-HM/view?usp=sharing Latihan Soal Sudut dan Jenis...